-
1.
MEDIA DAN PEMANFAATAN
SUMBER BELAJAR IPS MI/SD SEKOLAH DASAR
PROGRAM STUDI S1 PGMI-
-
2.
BAB I
PENDAHULUAN
Proses pembelajaran yang berlangsung di SD merupakan sebuah proses yang
berkesinambungan dan berkaitan satu sama lain diantara komponen-komponen yang terlibat di
dalamnya yaitu siswa dengan guru. Secara sederhana istilah pembelajaran adalah upaya untuk
membelajarkan seseorang atau sekelompok orang melalui satu atau lebih strategi, metode, dan
pendekatan tertentu ke arah pencapaian tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Keberhasilan
proses pembelajaran IPS sangat ditentukan oleh metode, teknik, dan sumber belajar yang di
gunakan
IPS sendiri merupakan nama mata pelajaran di tingkat Sekolah Dasar. Istilah IPS di Sekolah
Dasar merupakan nama mata pelajaran yang berdiri sendiri sebagai integrasi dari sejumlah konsep
disiplin ilmu sosial, humaniora, sains bahkan berbagai isu dan masalah sosial kehidupan. Materi IPS
untuk jenjang Sekolah Dasar tidak terlihat aspek disiplin ilmu karena yang lebih dipentingkan
adalah dimensi pedagogic dan psikologis serta karakteristik kemampuan berpikir peserta didik yang
bersifat holistik. Jadi pembelajaran IPS merupakan upaya untuk membelajarkan peserta didik dalam
ilmu sosial, humaniora, dan masalah sosial kehidupan.
Pembelajaran IPS sendiri dalam perkembangannya senantiasa mengalami perubahan sesuai
dengan perkembangan zaman yang ada. Meskipun demikian perkembangannya belum sesuai
dengan apa yang kita harapkan, masih banyak guru yang melaksanakan pembelajaran IPS dengan
metode lama seperti ceramah dan sekedar membaca buku paket. Pada akhirnya tujuan dari
pembelajaran IPS itu sendiri tidak dapat dicapai dengan maksimal. Siswa terkadang hanya bisa
menyerap apa yang disampaikan guru sepotong-sepotong saja, tidak bisa secara sempurna.
Dalam metodologi pembelajaran, ada dua aspek yang menonjol, yakni metode mengajar dan
media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran. Media pembelajaran sebagai alat bantu
pembelajaran merupakan salah satu komponen dalam proses pembelajaran yang harus direncanakan
dan diatur oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. Peran media pembelajaran dalam metodologi
pembelajaran adalah sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan
harapan mampu meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Sebagai alat bantu pembelajaran, media
bisa berperan untuk menunjang penggunaan metode pembelajaran yang akan diterapkan oleh guru
agar penyampaian bahan belajar bisa lebih efektif dan efisien.
-
3.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya
pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi pada kegiatan pembelajaran. Selain
menggunakan alat bantu yang murah dan sederhana, guru dituntut untuk mampu menggunakan
berbagai media pembelajaran yang canggih dan modern sebagai hasil inovasi ilmu pengetahuan dan
teknologi. Dalam upaya peningkatan peran guru yang professional, seorang guru perlu memahami
bahwa media pembelajaran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran
dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. Fungsi utama media adalah
sebagai alat bantu pembelajaran untuk menunjang penerapan metode pembelajaran yang telah
direncanakan oleh guru sesuai dengan karakteristik siswa dan bahan belajar yang akan
disampaikannya.
-
4.
BAB II
PERMASALAHAN PEMBELAJARAN IPS DI SD KELAS 5 DAN 6
Berikut ini dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang sering muncul pada pembelajaran
IPS yang ada di Sekolah Dasar terutama kelas 5 dan 6. Permasalahan tersebut dapat dilihat dari
berbagai sudut pandang yaitu:
1. Siswa
Beberapa permasalahan yang muncul pada sisi Siswa adalah sebagai berikut:
Siswa kesulitan menyerap materi yang disampaikan oleh guru IPS.
Siswa tidak suka menghafal materi pelajaran IPS yang begitu banyak dan beragam tanpa alat
bantu atau media ajar.
Siswa merasa jenuh dengan proses pembelajaran dilakukan yang dirasa monoton dan tidak
ada variasi dalam metode pembelajarannya terutama dalam penggunaan media dan sumber
belajar yang tidak pernah ada pembaruan atau variasi hanya memusatkan pada guru dan
buku teks pelajaran IPS.
2. Guru
Peran guru sangat sentral baik sebagai sumber belajar maupun sebagai media belajar. Guru
belum menggunakan media dan sumber belajar yang baru dan inovatif untuk menarik minat
belajar siswa misalnya penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) sebagai
media alat bantu pembelajaran atau dengan memanfaatkan linngkungan sekitar sebagai
sumber belajarnya.
3. Sarana dan Prasarana
Media atau alat bantu pembelajaran IPS di sekolah yang belum tersedia atau tidak memadai,
misalnya akses internet dan fasilitas laboratorium IPS yang memadai untuk menunjang
guru mengembangkan metode pembelajarannya.
Beberapa permasalahan di atas tentu saja dapat mengakibatkan pencapaian tujuan
pembelajaran IPS di sekolah jadi terhambat, akibatnya siswa jadi tidak maksimal dalam mencapai
hasil belajarnya. Oleh karena itu maka diperlukan suatu inovasi atau terobosan dalam memecahkan
masalah tersebut dalam rangka untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan secara lebih
-
5.
efektif dan efisien. Penggunaan media belajar yang inovatif dan sumber belajar yang tepat akan
sangat membantu untuk menyelesaikan permasalahan ini.
-
6.
BAB III
PEMBAHASAN
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media
Media berasal dari bahasa latin, yang merupakan bentuk jamak dari “medium” yang
berarti perantara atau alat (sarana) untuk mencapai sesuatu. Assosiation for Education and
Communication Technology (AECT) mendifinisikan media adalah segala bentuk yang
dipergunakan untuk sesuatu proses penyaluran informasi. Sedangkan Education
Association (NEA) mendifinisikan media sebagai benda yang dapat di manipulasikan,
dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik
dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat mempengaruhi efektifitas program
instruksional.
Lebih jelas lagi Koyo K dan Zulkarimen Nst (1983) mendefinisikan bahwa media
adalah sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan
kemampuan seseorang sehingga dapat mendorong tercapainya proses belajar pada dirinya.
Oemar Hamalik menyatakan bahwa media pendidikan adalah alat, metode, dan teknik yang
digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan
siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Oleh karena itu dalam proses
belajar mengajar, guru harus selalu menghubungkan alat bantu mengajar dengan kegiatan
mengajarnya.
b. Fungsi Media
Penggunaan media dalam proses pembelajaran memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa.
2. Media dapat mengatasi ruang kelas.
3. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan.
4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan.
5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkret, dan realistis.
6. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru.
7. Minat dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar.
8. Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari sesuatu yang konkret sampai
kepada sesuatu yang abstrak.
-
7.
c. Tujuan Penggunaan Media
Ada beberapa tujuan menggunakan media pembelajaran, beberapa diantaranya yaitu:
1. mempermudah proses belajar-mengajar
2. meningkatkan efisiensi belajar-mengajar
3. menjaga relevansi dengan tujuan belajar
4. membantu konsentrasi mahasiswa
Beberapa hasil penelitian menunjukkan penggunaan media pembelajaran dalam
proses pembelajaran IPS dapat menunjukkan perbedaan yang signifikan dibandingkan
dengan kegiatan pembelajaran yang tidak menggunakan media pembelajaran. Hasil
penelitian tersebut menyarankan pentingnya penggunaan media pembelajaran untuk
meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Dalam pemanfaatan media seorang guru juga
harus memperhatikan beberapa hal yaitu :
a. Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai bagian yang manunggal
(Integrated) dengan proses atau sistem mengajar, bukan merupakan tambahan atau ekstra
yang digunakan apabila waktu mengizinkan atau kalau waktu senggang saja.
b. Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber daripada data. Hal ini sangat
dibutuhkan dalam metode inkuiri, problem solving, dan diskusi.
c. Dalam penggunaan media pengajaran guru hendaknya memahami benar hierarki
(sequance) daripada jenis alat dan kegunaannya.
d. Dalam penggunaan media pengajaran hendaknya diuji kegunaannya, sebelum, selama,
dan sesudah penggunaannya.
e. Media pengajaran akan sangat efektif dan efisien penggunaannya apabila diorganisir
secara sistematis, jadi jangan hanya asal menggunakan.
f. Penggunaan multi media akan sangat menguntungkan dan akan memperlancar proses dan
merangsang semangat belajar siswa.
d. Jenis Media
Secara umum media pembelajaran dapat kita kategorikan menjadi 4 jenis yaitu:
1. Alat-alat visual yang dapat dilihat, misalnya filmstrip, transparansi, micro projection,
gambar, ilustrasi, chart, grafik, poster, peta, dan globe.
2. Alat-alat yang bersifat auditif atau hanya dapat didengar, misalnya transkripsi elektrik,
radio, rekaman pada tape recorder.
-
8.
3. Alat-alat yang dapat dilihat dan didengar, misalnya film, televisi, benda-benda tiga
dimensi yang biasanya dipertunjukkan (model, bak pasir, peta elektris, koleksi diorama).
4. Dramatisasi, bermain peran, sosiodrama, sandiwara boneka, dan sebagainya.
Masing-masing alat media mempunyai kelebihan dan kekurangannya, akan tetapi
secara umum dapat pula kita menelaah beberapa kriteria yang dapat dijadikan pegangan
dalam memilih media pengajaran. Hendaknya dalam pemilihan media yang dipilih dapat
mendorong pencapaian tujuan pengajaran dan dapat meningkatkan kemampuan berfikir
dalam pembelajaran serta dapat memberikan pengembangan tingkat belajar bermakna untuk
masing-masing siswa yang berbeda daya serapnya. Apabila terdapat media yang baru perlu
direnungkan keuntungan dan kerugiannya. Mungkin media baru lebih unggul akan tetapi
harganya lebih mahal, maka kita perlu mempertimbangkan penggunaan media yang kurang
unggul tetapi lebih murah, lebih mudah dan cocok dengan saran yang telah ada.
Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan kreteria pemilihan media yang baik
adalah sebagai berikut :
1. Dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien
2. Dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis
3. Dapat melayani kebutuhan siswa yang berbeda-beda
4. Tidak memilih media hanya karena media tersebut baru, canggih dan atau populer
Pemilihan media dalam proses pembelajaran IPS harus memperhatkan beberapa aspek
antara lain:
Selaras dan menunjang tujuan pembelajaran
a. Aspek materi
b. Kondisi siswa
c. Ketersediaan media
d. Dapat menjelaskan apa yang akan di sampaikan kapada siswa
e. Biaya dan pemanfaatan harus seimbang.
Contoh-contoh media yang dapat dipergunakan dalam menunjang pembelajaran IPS
misalnya:
1. Film
Film dapat berupa visual saja, apabila film itu tanpa suara, dan dapat bersifat audio-
visual, apabila film itu dengan suara. Jika film tersebut tanpa suara maka guru IPS dapat
menambahkan narasi ceritanya secara langsung di hadapan siswa. Banyak sekali film
-
9.
yang dapat disaksikan siswa dalam menunjang pembelajaran IPS, misalnya tentang
sejarah, budaya, adat istiadat, dan perjuangan bangsa Indonesia di masa pra dan pasca
kemerdekaan.
2. Film Loop (Loop-Film)
Media ini berbentuk serangkaian film ukuran 8 mm atau 16 mm yang ujung-
ujungnya saling bersambungan, sehingga dapat berputar terus berulang-ulang selama
tidak dimatikan. Karena tanpa suara (silent) maka guru harus memberi narasi (komentar)
sendiri, sementara film terus berputar.
3. Televisi
Sebagai suatu media pendidikan, TV mempunyai beberapa kelebihan antara lain:
menarik, up to date, dan selalu siap diterima oleh anak-anak karena dapat merupakan
bagian dari kehidupan luar sekolah mereka. Banyak sekali konten mata pelajaran IPS
yang dapat diserap siswa melalui media ini. Tentu saja diawali dengan penugasan saat di
sekolah untuk menyaksikan siaran dengan jam tertentu yang terdapat konten pelajaran
IPS. Kemudian guru memberikan arahan tentang apa yang haru dilakukan oleh siswa.
4. Video Tape Recorder (VTR)
Walaupun sebagian fungsi film dapat digantikan oleh video, namun tidak berarti
bahwa video akan menggantikan film, karena masing-masing mempunyai karakteristik
tersendiri. Video ini biasanya memiliki durasi yang lebih singkat dan topik yang lebih
spesifik. Guru IPS dapat menggunakan video tentang pembelajaran IPS baik dari internet
maupun dari yang lain misalnya dengan membeli video paket pembelajaran.
5. Media massa
Media massa sangat diperlukan dalam proses pembelajaran untuk membantu guru
dalam menumbuhkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran IPS. Diversifikasi
aplikasi media atau multimedia sangat direkomendasikan dalam proses pembelajaran IPS,
misalnya melalui pengalaman langsung siswa di lingkungan masyarakat, dramatisasi,
pameran, dan kumpulan benda-benda, televise dan film, radio, gambar, foto dalam
berbagai ukuran yang sesuai bagi pembelajaran IPS; grafik, bagan, skema, peta, majalah,
surat kabar, buletin, pamflet dan karikatur, perpustakaan, Labolatorium IPS, ceramah,
tanya jawab, cerita lisan, dan sejenisnya.
-
10.
6. Sistem Multi Media
Sistem multi media adalah kombinasi dari media dasar audio visual dan visual yang
dipergunakan untuk tujuan pembelajaran. Jadi penggunaan secara kombinasi dua atau
lebih media pengajaran, dikenal dengan sistem multi media.
Masing-masing media dalam sistem media ini dirancang untuk saling melengkapi,
sehingga secara keseluruhan, media yang dipergunakan akan lebih besar peranannya
daripada sekedar penjumlahan dari masing-masing media.
Satu perangkat (kit) multi media adalah suatu gabungan bahan-bahan pembelajaran
yang meliputi dari satu jenis media dan disusun atau digabungkan berdasarkan atas satu
topik tertentu. Perangkat (kit) itu dapat mencakup slide, film rangkaian, pita suara,
piringan hitam, gambar diam, grafik, transparansi, peta, buku kerja, chart, model dan
benda sebenarnya.
Dalam bahasan ini multimedia dapat diwakili dengan proses pembelajaran IPS
dengan memanfaatkan proses e-learning baik secara on-line maupun off-line. Dalam
proses pembelajaran ini peran guru yang sangat sentral akan hilang karena siswa akan
cenderung aktif untuk mengakses bahan ajar secara mandiri sampai dengan tahap evaluasi
belajarnya. Secara konten model pembelajaran ini lebih lengkap karena didalamnya
menggunakan berbagai media baik teks, gambar, audio, video, audio-visual, dan
seperangkat komputer lengkap dengan jaringannya. Guru dapat membuat dan
menyiapkan paket konten atau bahan ajar terlebih dahulu sampai dengan soal
evaluasinya. Setelah itu konten paket materi di upload di komputer server untuk dapat
diakses oleh siswa menggunakan komputer client. Proses pembelajaran ini akan sangat
menarik antusiasme siswa karena menggunakan perangkat multimedia berupa komputer
dan jaringan internet atau intranetnya. Selain itu dapat juga disisipkan permainan atau
game yang dapat menghilangkan kejenuhan siswa saat belajar IPS. Hal ini tentu dapat
menjadikan alternatif model pembelajaran IPS di kelas 5 dan 6 yang umumnya mereka
sudah sangat terbiasa dan terlatih menggunakan komputer.
2. Sumber Belajar IPS
a. Pengertian
-
11.
Sumber belajar adalah segala sesuatu atau daya yang dapat dimanfaatkan oleh guru,
baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, untuk kepentingan belajar mengajar
dengan tujuan meningkatkan efektifitas dan efisiensi tujuan pembelajaran. (Association
for Educational Communications and Technology/AECT, 1977)
Pengertian sumber belajar sebagai segala tempat atau lingkungan sekitar benda dan
orang yang mengandung imformasi yang dapat digunakan sebagai wahana untuk
melakukan proses perubahan tingkah laku.
Kategori Sumber Belajar sebagai berikut :
1. Tempat atau lingkungan alam sekitar.
2. Benda yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku
peserta didik.
3. Orang yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu tertentu.
4. Buku yaitu segala macam buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh peserta didik.
5. Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi.
Sumber belajar akan menjadi bermakna apabila sumber belajar diorganisir melalui
suatu rancangan yang memungkinkan seseorang dapat memanfaatkannya.
b. Fungsi Sumber Belajar IPS
Secara umum fungsi sumber belajar adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Riset dan teori
2. Fungsi desain
3. Fungsi produksi dan perumpamaan
4. Fungsi evaluasi dan seleksi
5. Fusi organisasi dan pelayanan
c. Komponen Sumber Belajar IPS
Komponen sumber belajar adalah suatu system, maksudnya sumber belajar itu
merupakan sutu kesatuan yang didalamnya terdapat komponen yang saling berhubungan.
saling mempengaruhi, serta saling melengkapi.
Adapun komponen-komponen belajar dapat dibagi sebagai berikut:
1. Tujuan, misi, dan fungsi sumber belajar. Setiap sumber belajar selalu mempunyai
tujuan atau misi yang akan sicapai tujuan Setiap sumberitu selalu ada. baik secara
eksplisit maupun secara inplisit.
-
12.
2. Bentuk, format, atau keadaan fisik sumber belajar. Wujud sumber belajar secara fisik
satu dengan yang lain berbeda-beda, misalnya pusat pembelajaran berbeda dengan
kantor bank, meskipun sama-sama memberi informasi perdagangan.
3. Pesan yang dibawa oleh sumber belajar. Setiap suber belajar selalu membawa pesan
yang dapat dimanfaatkan oleh pemakainya. antara lain: pesan harus sederhana, cukup
luang, lengkap, mudah dimaknai.
4. Tingkat kesulitan atau kompleksitas pemakaian sumber belajar berkaitan dengan
keadaan fisik dan pesan sumber belajar. Untuk menentukan apakah sumber belajar itu
masih dapat dipergunakan atau tidak di butuhkan waktu, biaya yang terbatas dan lain
sebagainya.
d. Manfaat Sumber Belajar IPS
Manfaat dari sumber belajar IPS adalah sebagai berikut:
1. Memberi pengalaman belajar secara langsung dan konkrit kepada peserta didik,
misalnya: karya wisata ke objek seperti meseum, kebun binatang, candi, makam para
wali, masjid pondok pesantren dan sebagainya.
2. Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi alau
dilihat.secara langsung dan konkrit. Misalnya: denah, sketsa. foto, film. majalah dan
sebagainya.
3. Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada didalam ruang,
misalnya: buku les, foto, film, narasumber. majalah, dan sebagainya.
4. Dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru. misalnya:buku bacaan,
ensiklopedia. majalah dan sebagainya.
5. Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan (terhadap instruksional) dan
dalam lingkup makro (misalnya: belajar system jarak jauh melalui modul) maupun
makro pengaturan ruan yang menarik, simulasi, penggunaan film dan OHP.
6. Dapat merangsang untuk berfikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut. Misalnya:
buku teks, buku bacaan, film.dan lain-lain yang mengandung daya penalaran
sehingga dapat merangsang peserta didik untuk berfikir, menganalisis dan
berkembang lebih lanjut.
e. Macam-Macam Sumber Belajar IPS SD kelas 5 dan 6
Macam-macam sumber belajar IPS adalah sebagai berikut :
a. Materi bahan bacaan (Reading Materials):
-
13.
Buku teks
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Ensiklopedia
Majalah
Kliping
Brosur Perjalanan
b. Materi bukan bacaan (non reading materials):
Gambar-Gambar, Foto, Ilustrasi.
Film
Rekaman (recording)
Globe, Peta, dan Grafik
Kartun
Karikatur
Museum
Alam.
Sumber Masyarakat (Community Resources)
Dalam pembahasan kali ini sumber belajar yang ditekankan untuk dipergunakan di
kelas 5 dan 6 SD adalah yang berasal dari lingkungan atau masyarakat sekitar. Karena
pembelajaran IPS itu sendiri merupakan upaya untuk membelajarkan peserta didik dalam
hal ini adalah siswa dalam ilmu sosial, humaniora, dan masalah sosial kehidupan. Hal-hal
tersebut secara lengkap hanya dapat ditemui jika siswa belajar langsung ke masyarakat
jadi model pembelajaran secara kontekstual akan lebih efektif diterapkan.
Kebanyakan selama ini sumber belajar yang digunakan guru hanya mengacu kepada
penggunaan buku teks dan informasi yang diberikan guru saja. Guru kurang
memperhatikan perkembangan dan kebutuhan siswa. Guru merupakan salah satu dari
sekian banyak sumber belajar yang ada. Bahkan guru hanya salah satu sumber belajar
yang berupa orang, selain petugas pustakawan, petugas laboratorium, tokoh-tokoh
masyarakat dan lain sebagainya.
Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar IPS dalam proses pembelajaran
sangat penting, karena lingkungan merupakan sumber belajar yang sangat kaya dengan
pengetahuan dan pengalaman siswa itu sendiri. Lingkungan sebagai media dan sumber
-
14.
belajar adalah segala kondisi di luar diri siswa dan guru baik berupa fisik maupun
nonfisik yang dapat menjadi perantara agar pesan pembelajaran tersampaikan kepada
siswa secara optimal. Sehingga setiap lingkungan yang secara sengaja digunakan dalam
proses pembelajaran bisa disebut sebagai media pembelajaran. Pemanfaatan lingkungan
sebagai sumber belajar dapat menciptakan siswa yang peduli terhadap lingkungan
sekitarnya, karena siswa bersentuhan langsung dengan lingkungan di mana ia tinggal.
Lingkungan sosial siswa dalam hal ini adalah masyarakat setempat merupakan
sumber belajar yang sangat kaya bagi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SD. Sejak
diberlakukannya kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sejak tahun 2006 pada
semua jenjang pendidikan dasar dan menengah memberi peluang bagi guru dan siswa
untuk menggali sumber belajar dari lingkungan sosial siswa. Menggunakan lingkungan
setempat sebagai sumber belajar IPS SD adalah sangat relevan menggunakan pengalaman
sosial siswa sebagai sumber belajar.
Proses pembelajaran dilakukan melalui investigasi sosial terhadap lingkungan
sosialnya sebagai sumber belajar. Dalam hal ini pendekatan yang dilakukan yaitu siswa
dipandang sebagai peserta belajar dan pengembang pengetahuan (knowledge) dan
memiliki status yang equal atau mitra dengan guru. Jadi dalam hal ini hal ini guru sebagai
fasilitator saja sedangkan siswa menemukan sendiri masalahnya, mengidentifikasi,
mengelaborasi, memecahkan permasalahan dan terakhir menyimpulkan sendiri atas apa
yang di dapatkan dari lingkungan masyarakat. Langkah-langkah tersebut merupakan
upaya dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran IPS dan meningkatkan daya
serap siswa terhadap materi yang disampaikan.
Selain itu juga pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran
IPS sangat penting karena bertujuan untuk mengembangkan siswa agar memiliki
pengertian dasar mengenai dunia sosial yang tepat berada di lingkungannya, akan lebih
mengarahkan minat dan perhatian siswa untuk mengenali lingkungan yang berada di luar
sekolah, dan dengan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar pencapaian dan
hasilnya belajar lebih efektif.
Keuntungan memanfaatkan lingkungan sebagai media dan sumber belajar adalah
sebagai berikut: (a) Menghemat biaya karena memanfaatkan benda-benda yang ada di
lingkungan, (b) Praktis dan mudah dilakukan, tidak memerlukan peralatan khusus, (c)
Memberikan pengalaman yang riil kepada siswa agar pelajaran menjadi lebih konkrit dan
tidak verbalistik, (d) Karena benda-benda tersebut berasal dari lingkungan siswa maka
-
15.
benda-benda tersebut akan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa, (e) Pelajaran
lebih efektif, maksudnya materi belajar yang diperoleh siswa melalui media lingkungan
kemungkinan besar akan dapat diaplikasikan langsung, karena siswa akan sering
menemui benda-benda atau peristiwa serupa dalam kehidupannya sehari-hari, (f) Media
lingkungan memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Dengan media lingkungan,
siswa dapat berinteraksi secara langsung dengan benda, lokasi atau peristiwa
sesungguhnya secara ilmiah, (g) Lebih komunikatif sebab benda dan peristiwa yang ada
di lingkungan siswa biasanya dicerna oleh siswa dibandingkan dengan media yang
dikemas (desain).
-
16.
BAB IV
KESIMPULAN
Upaya peningkatan peran guru yang professional serta berlangsungya proses pembelajaran
IPS MI dan SD yang efektif maka seorang guru perlu memahami bahwa media pembelajaran
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran dalam upaya mencapai tujuan
pembelajaran yang efektif dan efisien. Fungsi utama media adalah sebagai alat bantu pembelajaran
untuk menunjang penerapan metode pembelajaran yang telah direncanakan oleh guru sesuai dengan
karakteristik siswa dan bahan belajar yang akan disampaikannya.
Peran media pembelajaran, sebagai penunjang dalam penerapan metode pembelajaran akan
meningkatkan kualitas interaksi siswa dengan guru maupun lingkungan belajarnya sehingga mampu
meningkatkan kualitas kegiatan proses pembelajaran. Peningkatan kualitas proses pembelajaran
akan meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Pengembangan dan penerapan media pembelajaran
bisa meliputi: manfaat media pembelajaran, karakteristik media pembelajaran, jenis-jenis media
pembelajaran, dan kriteria-kriteria pemilihan media dalam proses pembelajaran, serta
pengembangan media dalam proses pembelajaran.
Penggunaan sumber belajar yang tepat dan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan siswa
juga sangat diperlukan dalam rangka menarik minat belajar siswa. Guru agar lebih pintar dan
inovatif menggali sumber belajar IPS yang baru terutama yang berada di sekitar lingkungan sosial
siswa. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih memahami berbagai fenomena sosial dan gejala sosial
yang terjadi dan berkembang di lngkungan mereka sendiri sehingga siswa lebih memahami
perannya yang juga sebagai bagian dari masyarakat. Dengan demikian akan terbangun rasa
kepedulian siswa terhadap lingkungan sosialnya. Pada akhirnya diharapkan tujuan akhir dari proses
tersebut adalah dapat tercapainya tujuan pembelajaran IPS di kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar dengan
baik.