Sunday, 26 April 2015

Penerapan Media Pembelajaran Ips MI dan SD

Transcript

  • 1. MEDIA DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR IPS MI/SD SEKOLAH DASAR  PROGRAM STUDI S1 PGMI-
  • 2. BAB I PENDAHULUAN Proses pembelajaran yang berlangsung di SD merupakan sebuah proses yang berkesinambungan dan berkaitan satu sama lain diantara komponen-komponen yang terlibat di dalamnya yaitu siswa dengan guru. Secara sederhana istilah pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan seseorang atau sekelompok orang melalui satu atau lebih strategi, metode, dan pendekatan tertentu ke arah pencapaian tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Keberhasilan proses pembelajaran IPS sangat ditentukan oleh metode, teknik, dan sumber belajar yang di gunakan IPS sendiri merupakan nama mata pelajaran di tingkat Sekolah Dasar. Istilah IPS di Sekolah Dasar merupakan nama mata pelajaran yang berdiri sendiri sebagai integrasi dari sejumlah konsep disiplin ilmu sosial, humaniora, sains bahkan berbagai isu dan masalah sosial kehidupan. Materi IPS untuk jenjang Sekolah Dasar tidak terlihat aspek disiplin ilmu karena yang lebih dipentingkan adalah dimensi pedagogic dan psikologis serta karakteristik kemampuan berpikir peserta didik yang bersifat holistik. Jadi pembelajaran IPS merupakan upaya untuk membelajarkan peserta didik dalam ilmu sosial, humaniora, dan masalah sosial kehidupan. Pembelajaran IPS sendiri dalam perkembangannya senantiasa mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman yang ada. Meskipun demikian perkembangannya belum sesuai dengan apa yang kita harapkan, masih banyak guru yang melaksanakan pembelajaran IPS dengan metode lama seperti ceramah dan sekedar membaca buku paket. Pada akhirnya tujuan dari pembelajaran IPS itu sendiri tidak dapat dicapai dengan maksimal. Siswa terkadang hanya bisa menyerap apa yang disampaikan guru sepotong-sepotong saja, tidak bisa secara sempurna. Dalam metodologi pembelajaran, ada dua aspek yang menonjol, yakni metode mengajar dan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran. Media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran merupakan salah satu komponen dalam proses pembelajaran yang harus direncanakan dan diatur oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. Peran media pembelajaran dalam metodologi pembelajaran adalah sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan harapan mampu meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Sebagai alat bantu pembelajaran, media bisa berperan untuk menunjang penggunaan metode pembelajaran yang akan diterapkan oleh guru agar penyampaian bahan belajar bisa lebih efektif dan efisien.
  • 3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi pada kegiatan pembelajaran. Selain menggunakan alat bantu yang murah dan sederhana, guru dituntut untuk mampu menggunakan berbagai media pembelajaran yang canggih dan modern sebagai hasil inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam upaya peningkatan peran guru yang professional, seorang guru perlu memahami bahwa media pembelajaran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. Fungsi utama media adalah sebagai alat bantu pembelajaran untuk menunjang penerapan metode pembelajaran yang telah direncanakan oleh guru sesuai dengan karakteristik siswa dan bahan belajar yang akan disampaikannya.
  • 4. BAB II PERMASALAHAN PEMBELAJARAN IPS DI SD KELAS 5 DAN 6 Berikut ini dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang sering muncul pada pembelajaran IPS yang ada di Sekolah Dasar terutama kelas 5 dan 6. Permasalahan tersebut dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yaitu: 1. Siswa Beberapa permasalahan yang muncul pada sisi Siswa adalah sebagai berikut:  Siswa kesulitan menyerap materi yang disampaikan oleh guru IPS.  Siswa tidak suka menghafal materi pelajaran IPS yang begitu banyak dan beragam tanpa alat bantu atau media ajar.  Siswa merasa jenuh dengan proses pembelajaran dilakukan yang dirasa monoton dan tidak ada variasi dalam metode pembelajarannya terutama dalam penggunaan media dan sumber belajar yang tidak pernah ada pembaruan atau variasi hanya memusatkan pada guru dan buku teks pelajaran IPS. 2. Guru  Peran guru sangat sentral baik sebagai sumber belajar maupun sebagai media belajar. Guru belum menggunakan media dan sumber belajar yang baru dan inovatif untuk menarik minat belajar siswa misalnya penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) sebagai media alat bantu pembelajaran atau dengan memanfaatkan linngkungan sekitar sebagai sumber belajarnya. 3. Sarana dan Prasarana  Media atau alat bantu pembelajaran IPS di sekolah yang belum tersedia atau tidak memadai, misalnya akses internet dan fasilitas laboratorium IPS yang memadai untuk menunjang guru mengembangkan metode pembelajarannya. Beberapa permasalahan di atas tentu saja dapat mengakibatkan pencapaian tujuan pembelajaran IPS di sekolah jadi terhambat, akibatnya siswa jadi tidak maksimal dalam mencapai hasil belajarnya. Oleh karena itu maka diperlukan suatu inovasi atau terobosan dalam memecahkan masalah tersebut dalam rangka untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan secara lebih
  • 5. efektif dan efisien. Penggunaan media belajar yang inovatif dan sumber belajar yang tepat akan sangat membantu untuk menyelesaikan permasalahan ini.
  • 6. BAB III PEMBAHASAN 1. Media Pembelajaran a. Pengertian Media Media berasal dari bahasa latin, yang merupakan bentuk jamak dari “medium” yang berarti perantara atau alat (sarana) untuk mencapai sesuatu. Assosiation for Education and Communication Technology (AECT) mendifinisikan media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk sesuatu proses penyaluran informasi. Sedangkan Education Association (NEA) mendifinisikan media sebagai benda yang dapat di manipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional. Lebih jelas lagi Koyo K dan Zulkarimen Nst (1983) mendefinisikan bahwa media adalah sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemampuan seseorang sehingga dapat mendorong tercapainya proses belajar pada dirinya. Oemar Hamalik menyatakan bahwa media pendidikan adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Oleh karena itu dalam proses belajar mengajar, guru harus selalu menghubungkan alat bantu mengajar dengan kegiatan mengajarnya. b. Fungsi Media Penggunaan media dalam proses pembelajaran memiliki fungsi sebagai berikut: 1. Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa. 2. Media dapat mengatasi ruang kelas. 3. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan. 4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan. 5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkret, dan realistis. 6. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru. 7. Minat dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar. 8. Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari sesuatu yang konkret sampai kepada sesuatu yang abstrak.
  • 7. c. Tujuan Penggunaan Media Ada beberapa tujuan menggunakan media pembelajaran, beberapa diantaranya yaitu: 1. mempermudah proses belajar-mengajar 2. meningkatkan efisiensi belajar-mengajar 3. menjaga relevansi dengan tujuan belajar 4. membantu konsentrasi mahasiswa Beberapa hasil penelitian menunjukkan penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran IPS dapat menunjukkan perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan kegiatan pembelajaran yang tidak menggunakan media pembelajaran. Hasil penelitian tersebut menyarankan pentingnya penggunaan media pembelajaran untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Dalam pemanfaatan media seorang guru juga harus memperhatikan beberapa hal yaitu : a. Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai bagian yang manunggal (Integrated) dengan proses atau sistem mengajar, bukan merupakan tambahan atau ekstra yang digunakan apabila waktu mengizinkan atau kalau waktu senggang saja. b. Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber daripada data. Hal ini sangat dibutuhkan dalam metode inkuiri, problem solving, dan diskusi. c. Dalam penggunaan media pengajaran guru hendaknya memahami benar hierarki (sequance) daripada jenis alat dan kegunaannya. d. Dalam penggunaan media pengajaran hendaknya diuji kegunaannya, sebelum, selama, dan sesudah penggunaannya. e. Media pengajaran akan sangat efektif dan efisien penggunaannya apabila diorganisir secara sistematis, jadi jangan hanya asal menggunakan. f. Penggunaan multi media akan sangat menguntungkan dan akan memperlancar proses dan merangsang semangat belajar siswa. d. Jenis Media Secara umum media pembelajaran dapat kita kategorikan menjadi 4 jenis yaitu: 1. Alat-alat visual yang dapat dilihat, misalnya filmstrip, transparansi, micro projection, gambar, ilustrasi, chart, grafik, poster, peta, dan globe. 2. Alat-alat yang bersifat auditif atau hanya dapat didengar, misalnya transkripsi elektrik, radio, rekaman pada tape recorder.
  • 8. 3. Alat-alat yang dapat dilihat dan didengar, misalnya film, televisi, benda-benda tiga dimensi yang biasanya dipertunjukkan (model, bak pasir, peta elektris, koleksi diorama). 4. Dramatisasi, bermain peran, sosiodrama, sandiwara boneka, dan sebagainya. Masing-masing alat media mempunyai kelebihan dan kekurangannya, akan tetapi secara umum dapat pula kita menelaah beberapa kriteria yang dapat dijadikan pegangan dalam memilih media pengajaran. Hendaknya dalam pemilihan media yang dipilih dapat mendorong pencapaian tujuan pengajaran dan dapat meningkatkan kemampuan berfikir dalam pembelajaran serta dapat memberikan pengembangan tingkat belajar bermakna untuk masing-masing siswa yang berbeda daya serapnya. Apabila terdapat media yang baru perlu direnungkan keuntungan dan kerugiannya. Mungkin media baru lebih unggul akan tetapi harganya lebih mahal, maka kita perlu mempertimbangkan penggunaan media yang kurang unggul tetapi lebih murah, lebih mudah dan cocok dengan saran yang telah ada. Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan kreteria pemilihan media yang baik adalah sebagai berikut : 1. Dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien 2. Dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis 3. Dapat melayani kebutuhan siswa yang berbeda-beda 4. Tidak memilih media hanya karena media tersebut baru, canggih dan atau populer Pemilihan media dalam proses pembelajaran IPS harus memperhatkan beberapa aspek antara lain: Selaras dan menunjang tujuan pembelajaran a. Aspek materi b. Kondisi siswa c. Ketersediaan media d. Dapat menjelaskan apa yang akan di sampaikan kapada siswa e. Biaya dan pemanfaatan harus seimbang. Contoh-contoh media yang dapat dipergunakan dalam menunjang pembelajaran IPS misalnya: 1. Film Film dapat berupa visual saja, apabila film itu tanpa suara, dan dapat bersifat audio- visual, apabila film itu dengan suara. Jika film tersebut tanpa suara maka guru IPS dapat menambahkan narasi ceritanya secara langsung di hadapan siswa. Banyak sekali film
  • 9. yang dapat disaksikan siswa dalam menunjang pembelajaran IPS, misalnya tentang sejarah, budaya, adat istiadat, dan perjuangan bangsa Indonesia di masa pra dan pasca kemerdekaan. 2. Film Loop (Loop-Film) Media ini berbentuk serangkaian film ukuran 8 mm atau 16 mm yang ujung- ujungnya saling bersambungan, sehingga dapat berputar terus berulang-ulang selama tidak dimatikan. Karena tanpa suara (silent) maka guru harus memberi narasi (komentar) sendiri, sementara film terus berputar. 3. Televisi Sebagai suatu media pendidikan, TV mempunyai beberapa kelebihan antara lain: menarik, up to date, dan selalu siap diterima oleh anak-anak karena dapat merupakan bagian dari kehidupan luar sekolah mereka. Banyak sekali konten mata pelajaran IPS yang dapat diserap siswa melalui media ini. Tentu saja diawali dengan penugasan saat di sekolah untuk menyaksikan siaran dengan jam tertentu yang terdapat konten pelajaran IPS. Kemudian guru memberikan arahan tentang apa yang haru dilakukan oleh siswa. 4. Video Tape Recorder (VTR) Walaupun sebagian fungsi film dapat digantikan oleh video, namun tidak berarti bahwa video akan menggantikan film, karena masing-masing mempunyai karakteristik tersendiri. Video ini biasanya memiliki durasi yang lebih singkat dan topik yang lebih spesifik. Guru IPS dapat menggunakan video tentang pembelajaran IPS baik dari internet maupun dari yang lain misalnya dengan membeli video paket pembelajaran. 5. Media massa Media massa sangat diperlukan dalam proses pembelajaran untuk membantu guru dalam menumbuhkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran IPS. Diversifikasi aplikasi media atau multimedia sangat direkomendasikan dalam proses pembelajaran IPS, misalnya melalui pengalaman langsung siswa di lingkungan masyarakat, dramatisasi, pameran, dan kumpulan benda-benda, televise dan film, radio, gambar, foto dalam berbagai ukuran yang sesuai bagi pembelajaran IPS; grafik, bagan, skema, peta, majalah, surat kabar, buletin, pamflet dan karikatur, perpustakaan, Labolatorium IPS, ceramah, tanya jawab, cerita lisan, dan sejenisnya.
  • 10. 6. Sistem Multi Media Sistem multi media adalah kombinasi dari media dasar audio visual dan visual yang dipergunakan untuk tujuan pembelajaran. Jadi penggunaan secara kombinasi dua atau lebih media pengajaran, dikenal dengan sistem multi media. Masing-masing media dalam sistem media ini dirancang untuk saling melengkapi, sehingga secara keseluruhan, media yang dipergunakan akan lebih besar peranannya daripada sekedar penjumlahan dari masing-masing media. Satu perangkat (kit) multi media adalah suatu gabungan bahan-bahan pembelajaran yang meliputi dari satu jenis media dan disusun atau digabungkan berdasarkan atas satu topik tertentu. Perangkat (kit) itu dapat mencakup slide, film rangkaian, pita suara, piringan hitam, gambar diam, grafik, transparansi, peta, buku kerja, chart, model dan benda sebenarnya. Dalam bahasan ini multimedia dapat diwakili dengan proses pembelajaran IPS dengan memanfaatkan proses e-learning baik secara on-line maupun off-line. Dalam proses pembelajaran ini peran guru yang sangat sentral akan hilang karena siswa akan cenderung aktif untuk mengakses bahan ajar secara mandiri sampai dengan tahap evaluasi belajarnya. Secara konten model pembelajaran ini lebih lengkap karena didalamnya menggunakan berbagai media baik teks, gambar, audio, video, audio-visual, dan seperangkat komputer lengkap dengan jaringannya. Guru dapat membuat dan menyiapkan paket konten atau bahan ajar terlebih dahulu sampai dengan soal evaluasinya. Setelah itu konten paket materi di upload di komputer server untuk dapat diakses oleh siswa menggunakan komputer client. Proses pembelajaran ini akan sangat menarik antusiasme siswa karena menggunakan perangkat multimedia berupa komputer dan jaringan internet atau intranetnya. Selain itu dapat juga disisipkan permainan atau game yang dapat menghilangkan kejenuhan siswa saat belajar IPS. Hal ini tentu dapat menjadikan alternatif model pembelajaran IPS di kelas 5 dan 6 yang umumnya mereka sudah sangat terbiasa dan terlatih menggunakan komputer. 2. Sumber Belajar IPS a. Pengertian
  • 11. Sumber belajar adalah segala sesuatu atau daya yang dapat dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, untuk kepentingan belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan efektifitas dan efisiensi tujuan pembelajaran. (Association for Educational Communications and Technology/AECT, 1977) Pengertian sumber belajar sebagai segala tempat atau lingkungan sekitar benda dan orang yang mengandung imformasi yang dapat digunakan sebagai wahana untuk melakukan proses perubahan tingkah laku. Kategori Sumber Belajar sebagai berikut : 1. Tempat atau lingkungan alam sekitar. 2. Benda yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku peserta didik. 3. Orang yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu tertentu. 4. Buku yaitu segala macam buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh peserta didik. 5. Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi. Sumber belajar akan menjadi bermakna apabila sumber belajar diorganisir melalui suatu rancangan yang memungkinkan seseorang dapat memanfaatkannya. b. Fungsi Sumber Belajar IPS Secara umum fungsi sumber belajar adalah sebagai berikut: 1. Fungsi Riset dan teori 2. Fungsi desain 3. Fungsi produksi dan perumpamaan 4. Fungsi evaluasi dan seleksi 5. Fusi organisasi dan pelayanan c. Komponen Sumber Belajar IPS Komponen sumber belajar adalah suatu system, maksudnya sumber belajar itu merupakan sutu kesatuan yang didalamnya terdapat komponen yang saling berhubungan. saling mempengaruhi, serta saling melengkapi. Adapun komponen-komponen belajar dapat dibagi sebagai berikut: 1. Tujuan, misi, dan fungsi sumber belajar. Setiap sumber belajar selalu mempunyai tujuan atau misi yang akan sicapai tujuan Setiap sumberitu selalu ada. baik secara eksplisit maupun secara inplisit.
  • 12. 2. Bentuk, format, atau keadaan fisik sumber belajar. Wujud sumber belajar secara fisik satu dengan yang lain berbeda-beda, misalnya pusat pembelajaran berbeda dengan kantor bank, meskipun sama-sama memberi informasi perdagangan. 3. Pesan yang dibawa oleh sumber belajar. Setiap suber belajar selalu membawa pesan yang dapat dimanfaatkan oleh pemakainya. antara lain: pesan harus sederhana, cukup luang, lengkap, mudah dimaknai. 4. Tingkat kesulitan atau kompleksitas pemakaian sumber belajar berkaitan dengan keadaan fisik dan pesan sumber belajar. Untuk menentukan apakah sumber belajar itu masih dapat dipergunakan atau tidak di butuhkan waktu, biaya yang terbatas dan lain sebagainya. d. Manfaat Sumber Belajar IPS Manfaat dari sumber belajar IPS adalah sebagai berikut: 1. Memberi pengalaman belajar secara langsung dan konkrit kepada peserta didik, misalnya: karya wisata ke objek seperti meseum, kebun binatang, candi, makam para wali, masjid pondok pesantren dan sebagainya. 2. Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi alau dilihat.secara langsung dan konkrit. Misalnya: denah, sketsa. foto, film. majalah dan sebagainya. 3. Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada didalam ruang, misalnya: buku les, foto, film, narasumber. majalah, dan sebagainya. 4. Dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru. misalnya:buku bacaan, ensiklopedia. majalah dan sebagainya. 5. Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan (terhadap instruksional) dan dalam lingkup makro (misalnya: belajar system jarak jauh melalui modul) maupun makro pengaturan ruan yang menarik, simulasi, penggunaan film dan OHP. 6. Dapat merangsang untuk berfikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut. Misalnya: buku teks, buku bacaan, film.dan lain-lain yang mengandung daya penalaran sehingga dapat merangsang peserta didik untuk berfikir, menganalisis dan berkembang lebih lanjut. e. Macam-Macam Sumber Belajar IPS SD kelas 5 dan 6 Macam-macam sumber belajar IPS adalah sebagai berikut : a. Materi bahan bacaan (Reading Materials):
  • 13.  Buku teks  Lembar Kerja Siswa (LKS)  Ensiklopedia  Majalah  Kliping  Brosur Perjalanan b. Materi bukan bacaan (non reading materials):  Gambar-Gambar, Foto, Ilustrasi.  Film  Rekaman (recording)  Globe, Peta, dan Grafik  Kartun  Karikatur  Museum  Alam.  Sumber Masyarakat (Community Resources) Dalam pembahasan kali ini sumber belajar yang ditekankan untuk dipergunakan di kelas 5 dan 6 SD adalah yang berasal dari lingkungan atau masyarakat sekitar. Karena pembelajaran IPS itu sendiri merupakan upaya untuk membelajarkan peserta didik dalam hal ini adalah siswa dalam ilmu sosial, humaniora, dan masalah sosial kehidupan. Hal-hal tersebut secara lengkap hanya dapat ditemui jika siswa belajar langsung ke masyarakat jadi model pembelajaran secara kontekstual akan lebih efektif diterapkan. Kebanyakan selama ini sumber belajar yang digunakan guru hanya mengacu kepada penggunaan buku teks dan informasi yang diberikan guru saja. Guru kurang memperhatikan perkembangan dan kebutuhan siswa. Guru merupakan salah satu dari sekian banyak sumber belajar yang ada. Bahkan guru hanya salah satu sumber belajar yang berupa orang, selain petugas pustakawan, petugas laboratorium, tokoh-tokoh masyarakat dan lain sebagainya. Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar IPS dalam proses pembelajaran sangat penting, karena lingkungan merupakan sumber belajar yang sangat kaya dengan pengetahuan dan pengalaman siswa itu sendiri. Lingkungan sebagai media dan sumber
  • 14. belajar adalah segala kondisi di luar diri siswa dan guru baik berupa fisik maupun nonfisik yang dapat menjadi perantara agar pesan pembelajaran tersampaikan kepada siswa secara optimal. Sehingga setiap lingkungan yang secara sengaja digunakan dalam proses pembelajaran bisa disebut sebagai media pembelajaran. Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dapat menciptakan siswa yang peduli terhadap lingkungan sekitarnya, karena siswa bersentuhan langsung dengan lingkungan di mana ia tinggal. Lingkungan sosial siswa dalam hal ini adalah masyarakat setempat merupakan sumber belajar yang sangat kaya bagi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SD. Sejak diberlakukannya kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sejak tahun 2006 pada semua jenjang pendidikan dasar dan menengah memberi peluang bagi guru dan siswa untuk menggali sumber belajar dari lingkungan sosial siswa. Menggunakan lingkungan setempat sebagai sumber belajar IPS SD adalah sangat relevan menggunakan pengalaman sosial siswa sebagai sumber belajar. Proses pembelajaran dilakukan melalui investigasi sosial terhadap lingkungan sosialnya sebagai sumber belajar. Dalam hal ini pendekatan yang dilakukan yaitu siswa dipandang sebagai peserta belajar dan pengembang pengetahuan (knowledge) dan memiliki status yang equal atau mitra dengan guru. Jadi dalam hal ini hal ini guru sebagai fasilitator saja sedangkan siswa menemukan sendiri masalahnya, mengidentifikasi, mengelaborasi, memecahkan permasalahan dan terakhir menyimpulkan sendiri atas apa yang di dapatkan dari lingkungan masyarakat. Langkah-langkah tersebut merupakan upaya dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran IPS dan meningkatkan daya serap siswa terhadap materi yang disampaikan. Selain itu juga pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran IPS sangat penting karena bertujuan untuk mengembangkan siswa agar memiliki pengertian dasar mengenai dunia sosial yang tepat berada di lingkungannya, akan lebih mengarahkan minat dan perhatian siswa untuk mengenali lingkungan yang berada di luar sekolah, dan dengan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar pencapaian dan hasilnya belajar lebih efektif. Keuntungan memanfaatkan lingkungan sebagai media dan sumber belajar adalah sebagai berikut: (a) Menghemat biaya karena memanfaatkan benda-benda yang ada di lingkungan, (b) Praktis dan mudah dilakukan, tidak memerlukan peralatan khusus, (c) Memberikan pengalaman yang riil kepada siswa agar pelajaran menjadi lebih konkrit dan tidak verbalistik, (d) Karena benda-benda tersebut berasal dari lingkungan siswa maka
  • 15. benda-benda tersebut akan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa, (e) Pelajaran lebih efektif, maksudnya materi belajar yang diperoleh siswa melalui media lingkungan kemungkinan besar akan dapat diaplikasikan langsung, karena siswa akan sering menemui benda-benda atau peristiwa serupa dalam kehidupannya sehari-hari, (f) Media lingkungan memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Dengan media lingkungan, siswa dapat berinteraksi secara langsung dengan benda, lokasi atau peristiwa sesungguhnya secara ilmiah, (g) Lebih komunikatif sebab benda dan peristiwa yang ada di lingkungan siswa biasanya dicerna oleh siswa dibandingkan dengan media yang dikemas (desain).
  • 16. BAB IV KESIMPULAN Upaya peningkatan peran guru yang professional serta berlangsungya proses pembelajaran IPS MI dan SD yang efektif maka seorang guru perlu memahami bahwa media pembelajaran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. Fungsi utama media adalah sebagai alat bantu pembelajaran untuk menunjang penerapan metode pembelajaran yang telah direncanakan oleh guru sesuai dengan karakteristik siswa dan bahan belajar yang akan disampaikannya. Peran media pembelajaran, sebagai penunjang dalam penerapan metode pembelajaran akan meningkatkan kualitas interaksi siswa dengan guru maupun lingkungan belajarnya sehingga mampu meningkatkan kualitas kegiatan proses pembelajaran. Peningkatan kualitas proses pembelajaran akan meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Pengembangan dan penerapan media pembelajaran bisa meliputi: manfaat media pembelajaran, karakteristik media pembelajaran, jenis-jenis media pembelajaran, dan kriteria-kriteria pemilihan media dalam proses pembelajaran, serta pengembangan media dalam proses pembelajaran. Penggunaan sumber belajar yang tepat dan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan siswa juga sangat diperlukan dalam rangka menarik minat belajar siswa. Guru agar lebih pintar dan inovatif menggali sumber belajar IPS yang baru terutama yang berada di sekitar lingkungan sosial siswa. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih memahami berbagai fenomena sosial dan gejala sosial yang terjadi dan berkembang di lngkungan mereka sendiri sehingga siswa lebih memahami perannya yang juga sebagai bagian dari masyarakat. Dengan demikian akan terbangun rasa kepedulian siswa terhadap lingkungan sosialnya. Pada akhirnya diharapkan tujuan akhir dari proses tersebut adalah dapat tercapainya tujuan pembelajaran IPS di kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar dengan baik.